sayasiapa
1 min readJan 23, 2020

di — Replika Januari

1

Tenang, sehabis hujan masih banyak lalu lalang di persimpangan yang akan keringkan lantai abu mu. Tak apa, kata iklan “berani kotor itu baik” bukan?

2

di 5, pohon menundukan kepala mendengar riuh yang telah kau simpan jauh-jauh, ombak itu ingin labuh di pantai-pantai yang coba bunuh laut pribadinya.

3

Setelah matahari seharian berganti posisi, lalu lalang berganti secepat kau kehilangan kesadaran saat mulai tenggak kekalahan. Senja mu adalah isyarat puan, tatap itu langsung menusuk tanpa harap, hanya ingin kau selamat.

4

Puan sangat inginkan laut merah, padahal ia hanya melihat rambut lautnya. Tuhan jangan, ini bukan merah yang punya arus tenang dengan kadar garam 40%, ini darah dari mereka yang tumpah bersetubuh dengan dirinya sendiri, dari cemas yang tak pernah seindah kisah sinterklas. Semoga selamat, awas kehabisan sungai di tubuhmu yang kau pilih bermuara di laut merah. Pesisir selalu siap terima gelombang penuh amarah

5

Dan aku, bertaruh dalam angka yang ia hitung. Tunggu jumlah dari berapa domba yang ia hitung sebelum tidur.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

sayasiapa
sayasiapa

Written by sayasiapa

this is my pieces of silhouette

No responses yet

Write a response