Rasa ingin hidup tinggi namun hari itu jembatan kokas jadi tempat Ku dan Tuhan berinteraksi,
Soekarno bilang mimpilah setinggi langit kelak jika kau jatuh kau di entot rasa kalah dan rasa bersalahmu sendiri.
Adrenalin ialah suspect dan juga tersangka utama jika aku berhasil mati,
dan 10 detik ini adalah perjudian ku yang paling berani,
takut hidup juga takut mati.
Laju kencang divalidasi dengan lagu B.A.P.A.K “Jon Devoight”
hingga tiba di hitungan pertama,
“Tuhan jika sampai 10 aku masih ada, penjilat dosa ini hanya sedang putus asa”
tangan kanannya begitu kencang seperti pemuda yang pertama kali bersetubuh dengan tangannya sendiri.
semua lirik seolah berubah dan berteriak “mati anjing, matiiiii”
Lupa Ibu, Lupa Nax Nax, Lupa Mimpi, Lupa Diri.
hanya 2 detik tersisa dan ia belum sempat minta maaf tentang segala kecewa yang Ibu terima, semoga tidak turut berduka cita.
9!
Kerutan dahi semakin menjadi,
Tubuhnya kencang seolah sedang semburan pertama ereksi,
10!
Gas sudah kencang namun tetap jauh dari belokan,
Entah doa Ibu lindungi atau Tuhan beri kesempatan sekali lagi,
maaf dan terimakasih banyak Tuhan,
aku masih menulis disini.