masi sudikah malaikat jemput dan tanya man rabbuka kelak?
dosa besar ini terlalu kita nikmati setiap detiknya,
aku amatir dan kau yang terlalu mahir HAHA
hebatnya,
setelah terakhir sepakat ambil jobdesk malaikat maut,
juga awal dimana kita diuji untuk terus takut,
sampai dimana akhirnya kita lewati sakaratul maut.
Dengan lantang kau bilang ke teman-teman
“harum tubuh Ku lah yang pertama ia hirup, akulah sang perenggut”
Selamat berbangga!
Jika ini kejuaraan, apakah aku kompetisi piala dunia? haha
Sumpah, bahkan sampai hari ini aku masih tidak pernah lupa dan lebih tidak ingin percaya, bahwa kau sekarang adalah kau yang sebenarnya bukan?
Dulu
Di pagiMu yang keluhkan mimpi lalu minta peluk,
juga malam saat kuputuskan kau terlelap duluan,
sumpah menatapmu tertidur adalah pulangKu paling Khidmat,
pada akhirnya kau lah yang tuntunKu pada Kiamat.
Ini hanya penyesalan yang kau minta dari sisa sisa dosa yang akan terus kubawa.
Tak akan pernah ada lagi “Kita”,
Selamanya.
Atau mungkin sebaliknya