drunk poetry,
Satu teguk bersama kawan-kawan coba hibur kekalahan,
Dua teguk keasikan,
Tiga botol sampai tolol joged joged serasa kenek lintas Sumatera,
Diiringi souljah kau mati saja hingga akhirnya kita semua mati suri coba hibur yang kabur hingga pukul dua.
Kata pengantar dari enco yang menggampar sebagian outline,
Beberapa lirik di lagu lagu ska yang coba elus pundak di umur yang sudah bunyikan sirine.
Orang lain keasikan, aku berpuisi,
Kata sarah dulu ini namanya “selubung distorsi”,
Lalu hilang seperti cuaca tanpa prediksi,
Adiksi atas segala warna yang kau bawa dari terbit hingga tenggelam,
Afeksi diadopsi,
Tapi rasa tak bisa diatur seperi massa aksi.
Puisi asal ga nyambung,
Pulang takut ketawan,
Kasian mama anaknya bajingan,
Yang ga pernah ngaca cuma tau semua tentang percintaan dan tongkrongan,
Anjing aku memang, selalu terjebak di beberapa karakter dalam adegan.
Aku butuh es degan,
Agar pulang bisa sadar.
Maaf Tuhan,
Aku kalah lagi
Memalukan,
Lalu digrebeg polisi…
Lagi dan lagii..