Dinding kamar seolah tiba-tiba dingin,
Langit-langit tempat pandangan terakhir sebelum lelap akhirnya jemput takdir,
Lalu bangun tampar nyata bahwa mimpi tadi tak pernah sampai dan hanya mengenal kata hampir.
Entah beberapa pekan ini malam seperti tak beri ruang hanya untuk “satu” kata lagi,
Apalagi puisi,
yang ternyata tak pernah tertanam di dirimu yang kusangka tanah kosong nan subur, sialnya puan dataran beku yang tak bisa timbulkan reaksi alamiah.
Eksim menggila di sekitar paha,
Dengan amat susah payah ku tak pernah ingin cuci jeans yang sangat ku cinta karena aku tau sebentar lagi ia berpola,
Tak peduli berapa luka yang ku garuk setelah akhirnya kau ku buka.
Entah siapapun akan mabuk jika disuap kama penuh afeksi dan tak peduli bahwa dirinya sedang berdiri diantara ngarai dan hutan,
Semua serasa Bandung Bandawasa yang setujui Rara Jonggrang tuk bangun 1000 candi hanya semalam,
Di aku yang akhirnya sadar karna temanmu bilang cinta bukan perkara rasio otak kiri,
ia sering terjebak di ruang imaji yang amat lapang penuh riang seperti anak kecil yang pertama kali diajak mamahnya mandi bola,
Lalu kita semua tumbuh dan memori memori itu seperti kumpulan ikan yang diserbu nelayan,
Hanya beberapa yang tersisa beberapa yang bahkan tak sampai sembilan.
Saat bangun ia sadar tak utuh,
Beranjak dari kasur dan regangkan tubuh,
Setelah semalam tangis buat badan layuh.
Tak ada yang salah di hari-hari berdekatan namun tak pernah sah,
Senin diapit minggu dan selasa,
23.59–00.00 satu menit yang terasa selamanya.
Sial kau lebih suka selasa, karena aku adalah tanggal merah dan tak boleh ada yg ganggu gugat manusia-manusia itu temu rebah.
Minggu malam begitu sepi dan penuh kutuk dari orang-orang yang tak siap kembali sibuk,
Sedangkan selasa malam penuh hirup pikuk karena semua tahan kantuk, dan malam kalian serasa begitu hidup.
Semoga seninmu cepat temu hari libur, kenangan itu bekerja keras tanpa bonus lembur,
Hari bukan barang yang bisa diretur.
Aku tak akan mundur namun perlahan pasti gugur,
Aku ikut kau yang akan memilih lebih keras mana bunyi dengkur,
Hari libur atau saat mereka lembur.