
Di cappucino yang selalu kau pesan di warung warung pinggiran,
Lalu aku yang takut maag mu kambuhan.
Dan mie dengan telur setengah matang yang selalu keasinan,
Yang lagi selalu aku yang habiskan.
Oleskan liptint sehabis kau makan,
Dengan wajah seperti anak kecil miring-miring tebarkan senyuman,
Dan aku yang hanya diam nikmati aku dan kamu yang sisa beberapa jam.
Dan semua cerita yang tak tau kemana ia akan berpulang.
Tuan hanya ingin tinggal, puan kebingungan.
Maaf tuk khayal yang tahayul,
Timbul rasa berharap tambal,
Rute ekspektasi selalu berakhir menjadi tumbal.
Sial,
Maaf aku terlalu jauh dalam mengkhayal.