sayasiapa
1 min readFeb 4, 2020

Di cappucino yang selalu kau pesan di warung warung pinggiran,

Lalu aku yang takut maag mu kambuhan.

Dan mie dengan telur setengah matang yang selalu keasinan,

Yang lagi selalu aku yang habiskan.

Oleskan liptint sehabis kau makan,

Dengan wajah seperti anak kecil miring-miring tebarkan senyuman,

Dan aku yang hanya diam nikmati aku dan kamu yang sisa beberapa jam.

Dan semua cerita yang tak tau kemana ia akan berpulang.

Tuan hanya ingin tinggal, puan kebingungan.

Maaf tuk khayal yang tahayul,

Timbul rasa berharap tambal,

Rute ekspektasi selalu berakhir menjadi tumbal.

Sial,

Maaf aku terlalu jauh dalam mengkhayal.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

sayasiapa
sayasiapa

Written by sayasiapa

this is my pieces of silhouette

No responses yet

Write a response