Di aku yang terkadang berlebihan,
lalu kau elus punggung sebagai obat penenang.
Di bibirku yang selalu mencari pipi dan keningmu,
setelah itu kau tersipu lupa perihal semua yang menyakitkan.
Di tatap yang selalu buatku kejang serasa ayan,
Sumpah itu adalah ruang paling nyaman selama aku pulang.
Di lipteen dan lipstick mu yang selalu ku minta ratakan dengan ciuman,
Lalu kau tolak karena aku yang habiskan, tapi selalu berakhir dengan kita yang keasikan di entah olesan yang kesekian.
Di pulangmu yang selalu ku keluhkan,
tetapi selalu kau redam di burung gereja yang selalu melihat bagaimana matahari tenggelam dengan merona di 10 malam.
Di panggilan mu yang selalu menjadi bilangan dan aku yang masih saja bangun minta sebatang,
Namun saat pertemuan kau tak pernah keluhkan betapa bebal lelaki bajingan yang baru tau rasanya pulang dan sering kali ketiduran.
Dan
Di dirimu yang sering kali diserang sedu-sedan,
Ku hanya ingin sedikit tuang THC di dirimu yang mulai gelagapan,
Lewat pelukan.
Terimakasih banyak.
