Bhineka Tinggal Duka

sayasiapa
1 min readSep 14, 2019

--

Bhineka tinggal duka,

Mungkin sebentar lg byk karangan bunga”telah berpulang”depan singgasana,

Tebar pesona layaknya Rommy Rafael hipnotis layar kaca.

Kaca terlanjur pecah,kerikil lukai langkah.

Sayat perlahan, ratus ribu kaki tumpahkan darah ditanah.

Dan ia masih sumringah.

Berbondong-bondong mereka pergi ke rumah sakit tuk buang nanah,

Sialnya dokter pun hanya tertawa dan katanya “hah? Maaf sekali saya lupa cara bedah. “

Tak ada yang mati, namun tetanus paksa setiap diri tuk amputasi.

Luka itu abadi dan gentayangi.

Dan lagi “si ramah” tak peduli

Terima kasih Tuhan itu hanya mimpi buruk, tapi sumpah itu terasa sangat nyata.

Jangan menyerah dan berakhir

Turut Berduka, Nusantara.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

sayasiapa
sayasiapa

Written by sayasiapa

this is my pieces of silhouette

No responses yet

Write a response