Sebuah pengulangan juga pengurangan didalam perayaan,
Ulang,
Ulang,
Ulang yang perlahan akan temui hilang,
dan entah kapan,
Hanya Tuhan,
Selamat sayang!
Kau tulis beberapa harapan dalam lentera,
Dan aku yang keasikan sembunyikan beberapa makna dibalik majas-majas yang biasa saja sedang dipantau oleh pemimpin redaksi karena artikel akan naik tepat 12 malam.
Tapi tenggat tetaplah tenggat bukan?
Hingga akhirnya aku yang terlalu khidmat dan kau yang tiba-tiba pucat.
Sial,
Harap jadi halaman-halaman kesayangan,
Tiba-tiba kau datang dengan beberapa firman,
Aku bukan penulis ayat sayang,
Aku hanya seorang penulis yang menerka dimana letak belikat yang akan kuikat dengan tinta yang jarang tersirat,
Ekspektasi belenggu beribu halaman yang mungkin hanya jadi kata pengantar,
yang terkesan asal dan tak berakar,
Namun semua amin berkumpul walau berantakan ditutup belukar.
Perihal makna,
Aku pun penganut ulang tahun yang sering kali termakan buai hingga terbiasa dengan perayaan yang hambar,
Tapi hari ini ialah tentang sebuah kondisi dimana terkurung adalah sebuah pilihan.
Untukmu,
Selamat kembali mengulang dan kembali lahir di halaman yang baru,
Semoga prolog akan antar pembaca terus sampai lembar tentang penulis,
Euforia 20 an adalah yang terbaik dari segala angka,
Nikmati,
Jangan lari,
ada janji yang kata orang-orang namanya “big city dream”.
